TUGAS ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI
(SOFTSKILL)
TULISAN BEBAS (Cerpen)
Nama : Anita
NPM :
21213091
Kelas : 2EB26
UNIVERSITAS GUNADARMA
Salam kenal untuk
teman-teman semua, saya Anita. Untuk memenuhi tugas softskill mengenai tulisan
bebas. Berikut Ini adalah kisah nyata dari pengalaman saya, selama memutuskan
sesuatu hal saya tidak pernah dipaksa oleh kedua orang tua saya. kedua orang
tua saya selalu mengatakan “ikuti kata hati mu, pasti akan berbuah kebaikan”.dan
ternyata benar apabila kita mengikuti kata hati kita, dan melakukan sesuatu hal
selalu dengan sepenuh hati serta Bukan
karena terpaksa atau memaksakan dirimu, pasti kita yang menjalaninya juga
akan merasa senang dan tidak akan bosan.
Cerpen ini kisah nyata karangan : Anita
Ikuti kata hati
mu, pasti akan berbuah kebaikan
Sewaktu kenaikan kelas di SMA, dari kelas X,
ke kelas XI aku di hadapkan dengan 2 pilihan untuk memilih jurusan IPA atau
jurusan IPS, yang nantinya akan menentukan masa depan ku. Saat pengambilan
raport, aku mendapatkan kabar baik, aku mendaptkan peringkat 3 dan aku melihat
hasil keputusan para guru ku yang menmpatkan aku di jurusan IPA. Aku mulai
berfikir selama aku bersekolah aku menyukai hal-hal yang berkaitan mengenai
ilmu pengetahuan sosial, seperti ekonomi, sejarah, sosiologi, dan geografi. Dan
jujur nilai ku di mata pelajaran IPS sangat baik. Sedangkan nilai ku di mata
pelajaran IPA hanya dapat dikatakan baik juga, tetapi aku lemah dalam mata
pelajaran fisika, dan kimia.
Aku pun langsung berkonsultasi dengan wali kelas ku, guru
BK (Bimbingan Konseling), dan orang tua ku. Wali kelas ku mengatakan hasil
belajar ku selama ini sangat baik, sedangkan guru BK memberi tahukan data
siswa-siswi berdasarkan pringkat di masing-masing jurusan. Dan ternyata di
jurusan IPA aku pringkat ke 8 dan masuk kedalam kelas unggulan, sedangkan di
IPS aku pringkat ke 1 dan mesuk kelas unggulan juga. Disana lah aku di hadapkan
oleh 2 pilihan masuk jurusan IPA atau jurusan IPS disitu aku bingung dan orang
tua ku ber kata “nit tenang dulu jangan ambil keputusan tanpa berfikir matang, ikuti
kata hati nit, pasti akan berbuah kebaikan. Jangan paksa diri nit”.
Selagi aku berfikir untuk memutuskan akan tetap menerima
pilihan dari wali kelas ku yaitu jurusan IPA atau pindah jurusan ke IPS
mengikuti kemampuan ku. Ada seorang ibu dari orang tua siswa yang ingin anaknya
pindah ke IPA, ibu dan anak itu sangat sombong menganggap bahwa jika masuk IPA
adalah orang-orang yang dipandang pintar. Padahal menurut ku jurusan IPA atau
IPS kedua-duanya sama-sama baik, dan saling melengkapi, tergantung bagaimana
seseorang menjalani jurusan yang mereka pilih. Jika mereka menjalaninya sesuai
dengan kemampuan, dan sepenuh hati pasti akan terasa menyenangkan dan
menghasilkan kebaikan.
Akhirnya aku memilih jurusan IPS, pada saat aku sedang
membuat surat perjanjian pindah jurusan, ibu dari orang tua siswa yang sombong
itu berkata “loh kok udah masuk IPA malah pindah ke IPS? Sayang banget (berkata
kasar b0d0h) banget”. Aku dan ibu ku
mendengarnya tapi aku dan ibu ku tidak membalas perkataan orang tersebut. Aku
percaya akan lebih baik aku memilih jurusan IPS karena sesuai dengan kesukaan
dan kemampuan ku J
Setehun berjalan, aku pun naik ke kelas XII. Selama di
kelas XI aku bersyukur kepada tuhan, karena aku mendapatkan pringkat 1 terus,
dan sangat bersyukur aku mendapat kesempatan ikut olimpiade ekonomi tingkat
provinsi, dan aku sangat bahagia dan bersyukur kepada tuhan, saat aku kenaikan
ke kelas XII aku mendapatkan juara umum dari seluruh siswa-siswi jurusan IPS.
Dan saat itu aku bertemu dengan siswa dan orang tua siswa
yang sombong itu, aku pikir mereka mau mengatakan apa, ternyata mereka memberi
ku ucapan selamat, dan minta maaf atas mereka katakan yang lalu. Aku pun berterimakasih,
dan memaafkan mereka. Saat itu aku melihat mereka membawa surat pindah sekolah,
dan surat pindah jurusan, dan orang tua siswa itu pun meneritakan bahwa anaknya
kurang memahami mata pelajaran jurusan yang mereka paksakan, demi dipandang
oleh orang lain. Akhirnya aku dapat membuktikan kepada mereka bahwa yang aku
pilih berdasarkan kata hatiku, tidak salah. Dan aku bersyukur kepada tuhan aku
bisa membuat orang tua ku bangga dan bahagia karena aku menjalaninya dengan
sepenuh hati dan hasil nya berbuah kebaikan.
Aku
sangat bahagia menjalani segala sesuatu hal yang aku sukai, dan menjalankannya
berdasarkan kata hati ku, sesuai kemampuan serta menjalaninya dengan sepenuh
hati J bukan karena memaksa dan membohongi
diri sendiri.
Sekian cerita pengalaman ku, semoga dapat memberikan
motivasi agar teman-teman semua dapat mengikuti kata hati teman-teman, dan
tidak memaksa dan membohongi diri sendiri. Sehingga menghasilkan kebaikan J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar