Rabu, 30 Desember 2015

Rancangan Usulan Penelitian (Bab 14)

TUGAS BAHASA INDONESIA 2 (SOFTSKILL)
TULISAN KE - 2
RANCANGAN USULAN PENELITIAN (BAB 14)


Disusun Oleh :
Nama             : Anita
NPM               : 21213091
Kelas             : 3EB26
Jurusan         : Akuntansi
Matakuliah    : Bahasa Indonesia 2 # (softskill) 

UNIVERSITAS GUNADARMA
2015 / 2016

RANCANGAN USULAN PENELITIAN (BAB 14) 

Pengertian Rancangan Usulan Penelitian

Rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian, yang didalamnya terdapat suatu proses analisis dan pengumpulan data penelitian. Lalu jika kita membuat rancangan usulan penelitian dengan baik dan benar maka dapat mendukung, membantu, dan mempermudah kita dalam menyusun penelitian.
Sebenarnya rancangan penelitian itu adalah catatan yang menjelaskan semua prosedur dari penelitian sejak dari tujuan penelitian hingga analisis data. 

Umumnya, komponen yang biasa terdapat di dalam rancangan suatu penelitian itu meliputi :
1)    Tujuan dari penelitian
2)    Jenis dari penelitian yang hendak digunakan
3)    Unit atau populasi analisis penelitian
4)     Rentang waktu maupun tempat dilakukannya penelitian
5)     Teknik pengambilan sampel
6)     Teknik pengumpulan data
7)     Definisi dari operasional variabel penelitian
8)     Pengukuran variabel penelitian
9)     Teknik analisis data
10)  Instrumen pencarian data 

Syarat Rancangan Usulan Penelitian
1.    Harus memenuhi syarat-syarat sistematis,
2.    Harus Konsisten dan operasional.
3.    Dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal-hal seperti cara pendekatan, metode, dan strategi yang efektif.

Fungsi Rancangan Usulan Penelitian
Fungsi dari penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut : 

1.    Fungsi pendidikan yaitu untuk memberikan pengalaman yang berharga sehingga penulis mampu menulis, berpikir, dan mempertanggung-jawabkan tulisannya secara ilmiah.

2.    Fungsi penelitian yaitu sebagai sarana bagi penulisnya guna menerapkan prosedur ilmiah dan mempraktikkannya dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan.

Manfaat Rancangan Usulan Penelitian
Pengertian penelitian mengandung 2 manfaat penelitian, yaitu: maanfaat teoritis dan manfaat praktis.

1.      Manfaat Teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verikatif. Keraguan terhadap suatu teori, muncul jika teori yang bersangkut tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan. 

2.      Manfaat Praktis
Pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka.
Kedua manfaat penelitian tersebut merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian, sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.

Bentuk dan isi usulan penelitian
Unsur-unsur pokok Rancangan usulan penelitian, sebagai berikut :

1.    Bagian Awal
  1. Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
  2. Identitas penyusun rancangan.
  3. Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.
2.    Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
  1. Rasional dari judul yang dipilih.
  2. Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
  3. Tujuan dan kegunaan penelitian.
  4. Kerangka pemikiran teoritis.
  5. Rancangan hipotesis, jika dipakai.
  6. Metode penelitian. 
  7. Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi
  8. Jadwal penelitian
3.    Bagian Akhir  
a.    Daftar pustaka sementara
b.    Daftar riwayat hidup penyusun rancangan. 

Isi Rancangan Usulan Penelitian 

1.     Bagian Awal
a.    Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan. Ditulis dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll).

b.    Identitas penyusun rancangan : Didahului dengan kata oleh lalu ditulis nama peneliti, atau identitas lainnya yang dianggap penting

c.    Tanggal pengajuan rancangan : Didahului dengan kalimat “ diajukan kepada ….., pada tanggal….”

2.     Bagian Utama, meliputi :
a.    Perumusan masalah : Berisi tentang penjelasan mengapa masalah yang dikemukan dalam judul dianggap menarik, penting, dan perlu di teliti. Dalam perumusan masalah perlu bukti bahwa masalah itu belum ada jawabannya atau pemecahannya(yang memuaskan) dalam perumusan masalah juga dikemukakan konteks masalah itu dengan permasalahan lain.

b.    Tujuan dan kegunaan penelitian : Secara eksklusif dan spesifik harus diseebutkan maksud dan tujuan penelitian, kegunaan dan arti pentingnya hasil penelitian yang diharapkan.

c.    Kerangka pemikiran teoritis: Dalam bagian ini dikemukakan tengtang garis-garis besar pemikiran teoritis sedemikian sehingga jelas “pokok permasalahan”nya.  Kerangka pemikiran yang logis itu dapat pula disusun berdasarkan hasil observasi lapangan atau dari pertemuan ilmiah.

d.    Hipotesis kerja : Tidak semua penelitian memiliki hipotesis tetapi jika penelitian itu ada hipotesis, maka hipotesis harus dirumuskan dengan tepat, singkat, jelas dalam kalimat berita atau “kalimat deklaratif”.

e.    Metode penelitian, memuat hal-hal sebagai berikut:
Ø  Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
Ø  Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
Ø  Metode pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan.

f.     Jadwal penelitian, menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
Ø  Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
Ø  Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
Ø  Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.

3.     Bagian Akhir

a.    Daftar Pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. 

Contoh Daftar Pustaka dalam pengambilan data dari internet :
lbarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance).From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008. 

Contoh daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku :
Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo. 

Contoh daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama :
Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education. 

Usulan penelitian

Usulan penelitian adalah langkah berikutnya setelah dibuat rancangan penelitian, dan setelah itu makalah adalah hasil akhirnya.
Jadi setelah dilakukannya perencanaan, dan dibuatnya perancangan usulan penelitian, maka setelah itu dilakukan usulan penelitian, jika berhasil maka kemudian dibuat atau ditulis sebuah makalah sebagai hasil akhirnya. 

SUMBER :





Format Makalah Ilmiah (Bab 11)

TUGAS BAHASA INDONESIA 2 (SOFTSKILL)
TULISAN KE - 1
FORMAT MAKALAH ILMIAH (BAB 11)


Disusun Oleh :
Nama             : Anita
NPM               : 21213091
Kelas             : 3EB26
Jurusan         : Akuntansi
Matakuliah    : Bahasa Indonesia 2 # (softskill)

UNIVERSITAS GUNADARMA
2015 / 2016

FORMAT MAKALAH ILMIAH (BAB 11)

Format Makalah Ilmiah

Format Makalah Ilmiah Cara Membuatnya pada umumnya, kerangka makalah hampir sama tergantung dari tingkat pendidikan ataupun tergantung dari tingkat masalah yang diuraikan dalam makalah tersebut.

Format Penulisan Makalah Ilmiah : 
1. Lembar Judul atau Jilid
·         Judul makalah
·         Nama dan Nim
·         Nama dan Tempat Perguruan Tinggi
·         Tahun
2. Lembar Pengesahan
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Daftar Gambar
6. Daftar Tabel
7. Tubuh Makalah :

a.    Pendahuluan : Terbagi menjadi 3 Sub Bab
1. Latar belakang
2. Ruang lingkup
3. Maksud dan tujuan penulisan

b.    Pembahasan

c.    Penutup
- Kesimpulan
- Saran

d.    Daftar Pustaka

e.    Lampiran

Format Ukuran Kertas dan Sampul Pembuatan Makalah :
a)    Kertas : A4 80 gram
b)    Sampul : Kertas Buffalo warna Kuning
c)    Font : Arial
d)    Size : 12
e)    Spasi : 1,5
f)     Margin
- Atas : 4 cm
- Kiri : 4 cm
- Bawah : 3 cm
- Kanan : 3 cm
g)    Makalah ditulis minimal 10 halaman belum termasuk halaman Judul, Lampiran, dan Daftar Pustaka.
h)    Nomor Halaman
- Letak di kanan atas
- Angka i,ii,iii,dst. Mulai dari kata pengantar sampai dengan sebelum Bab Pendahuluan.
- Angka 1,2,dst. Mulai dari Pendahuluan sampai dengan akhir.
 

Berikut, dibawah ini adalah contoh format cover makalah :

Unsur-unsur Penanda Yang Membangun Sebuah Makalah

a)    Ragam bahasa
Ragam Bahasa Indonesia dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasa terdiri :

Ø  Ragam bahasa lisan  : Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Ciri-ciri ragam lisan : 
1.    Memerlukan orang kedua/teman bicara;
2.    Bergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
3.    Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
4.    Berlangsung cepat;
5.    Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
6.    Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
7.    Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi
Contoh ragam lisan adalah “Sudah saya baca buku itu.”
Contoh ragam lisan : “Sudah saya baca novel itu.” 

Ø  Ragam Tulis : Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian.
Ciri-ciri ragam tulis :
1.    Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
2.    Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
3.    Harus memperhatikan unsur gramatikal;
4.    Berlangsung lambat;
5.    Selalu memakai alat bantu;
6.    Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
7.    Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
Contoh ragam tulis : “Saya sudah membaca novel itu.”

Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan Situasi
1.    Ragam bahasa resmi
Ciri-ciri ragam bahasa  rasmi :
·         Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
·         Menggunakan imbuhan secara lengkap;
·         Menggunakan kata ganti resmi;
·         Menggunakan kata baku;
·         Menggunakan EYD;
·         Menghindari unsur kedaerahan.
Contoh ragam bahasa resmi : “Saya sudah membaca novel itu.” 

2.    Ragam bahasa tidak resmi
Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi :
·         Tidak menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
·         Tidak menggunakan imbuhan secara lengkap;
·         Tidak menggunakan kata ganti resmi;
·         Tidak menggunakan kata baku;
·         Tidak menggunakan EYD;
·         Ada unsur kedaerahan.
Contoh ragam bahasa tidak resmi : “Saya sudah baca novel itu.” 

3.    Ragam bahasa akrab atau dialek
Ciri ragam bahasa akrab atau dialek menggunakan kalimat pendek dan didukung oleh bahasa nonverbal.
Contoh ragam bahasa akrab : “Gue udah baca itu novel.” 

4.    Ragam bahasa konsultasi : ketika kita datang ke seorang dokte, ragam bahasa yang kita gunakan dalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan. Melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi. 

Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari beberapa ragam diantaranya adalah :
1.       Ragam bahasa ilmiah
2.       Ragam hukum
3.       Ragam bisnis
4.       Ragam agama
5.       Ragam sosial
6.       Ragam kedokteran
7.       Ragam sastra
Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan:
Ragam hukum : “Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.”
Ragam bisnis : “Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.”
Ragam sastra : “Cerita itu menggunakan unsur flashback.”
Ragam kedokteran : “Anak itu menderita penyakit kuorsior.”
Ragam psikologis : “Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif.” 

b)    Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran, dan hubungan antara lambang-lambang itu.

Macam-macam Ejaan :
Ejaan Van Ophujsen : Ejaan Van Ophujsen disebut juga Ejaan Balai pustaka. Masyarakat pengguna bahasa menerapkannya sejak tahun 1901 sampai 1947.Ejaan ini merupakan karya Ch.A. Van Ophujsen, dimuat dalam kitab Logat Melayoe(1901). Ciri ejaan van ophujsen :
1.    Huruf j dibaca menjadi huruf y, untuk kata : sajang, bajang, pajah, dan lain-lain.
2.    Huruf oe dibaca menjadi huruf u, untuk kata : goeroe, boekoe, dan lain-lain.
3.    Tanda diakritilk berbentuk koma ain ‘ dibaca k, untuk kata : ta’ , pa’

Ejaan Republik/Ejaan Suwandi : Ejaan Republik dimuat dalam surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mr. Soewandi No.264/Bhg. A tanggal 19 maret 1947. Ciri-ciri khusus Ejaan Republik/Ejaan Suwandi :
1.    Huruf (oe) dalam ejaan Van Ophuysen berubah menada (u)
2.    Tanda trema pada huruf (a) dan (i) dihilangkan.
3.    Koma ‘ain dan koma hamzah dihilangkan. Koma hamzah ditulis dengan (k) misalnya kata’ menjadi katak.
4.    Huruf (e) keras dan (e) lemah ditulis tidak menggunakan tanda khusus, misalnya ejaan, seekor, dsb.
5.    Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua cara. Contohnya : Berlari-larian
6.    Penulisan kata majemuk dapat dilakukan dengan tiga cara Contohnya : Tata laksana, Tata-laksana, Tatalaksana
7.    Kata yang berasal dari bahasa asing yang tidak menggunakan (e) lemah (pepet) dalam Bahasa Indonesia ditulis tidak menggunakan (e) lemah, misalnya: (putra) bukan (putera), (praktek) bukan (peraktek). 

Ejaan Malindo : Ejaan Malindo (Melayu-Indonesia) adalah suatu ejaan dari perumusan ejaan melayu dan Indonesia. Ejaan melindo dipakai pada tahun 1958. 

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan/EYD : diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1972. Kemudian pada tahun 1970 disusunlah buku pendoman mengenai EYD. Hal yang ditekankan pada EYD adalah :
1.    Pemakaian huruf;
2.    Penulisan huruf;
3.    Penulisan kata;
4.    Penulisan unsur serapan;
5.    Pemakaian tanda baca atau pungtuasi. 

c)    Diksi
DIKSI (pilihan kata) : Dalam penggunaan kata-kata dalam kalimat harus dipilih secara tepat, sehingga dapat mengungkapkan maksud anda. Beberapa alasan untuk memilih kata dan menggunakannya secara tepat.
a)    Kata-kata ada yang memiliki makna denotatif dan adapila sekaligus memiliki makna konotatif.
b)    Kata-kata yang memiliki makna umum dan makna khusus.
c)    Kata-kata ada yang memiliki makna sinonim.
d)    Kata-kata ada yang  berupa  kata ragam formal (baku) dan kata ragam percakapan (non baku).
e)    Kata-kata perlu digunakan secara tepat.
f)     Kata-kata perlu di tulis secara benar. 

d)    Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan, yang menggunakan pikiran secara utuh, memiliki unsur gramatikal terdapat unsur inti kalimat antara lain SPOK : – Subjek / Subyek (S) – Predikat (P) – Objek / Obyek (O) – Keterangan (K).

e)    Alinea dan Pengembanganya
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf.

f)     Perencanaa Penulisan Karangan Ilmiah
Langkah-Langkah Dalam Membuat Makalah:
a.    Sebelum memulai membuat makalah maka anda wajib mempelajari dan menganalisa topik yang akan ditulis.
b.    Menyusun pola pikir.
c.    Mengumpulkan bahan-bahan materi.
d.    Dalam menulis sebuah makalah kita dituntut untuk:
·         Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
·         Menyusun kalimat agar lebih mudah dipahami
·         Singkat, padat, dan jelas dalam uraian
·         Rangkaian uraian yang berkaitan

g)    Kerangka Karangan : sama seperti halnya dengan struktur penulisan makalah yang telah dijelaskan di format makalah ilmiah. 

h)    Kutipan dan Catatan Kaki :
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. Penulisan sumber kutipan ada yang menggunakan pola Harvard, ada pula yang menggunakan pola konvensional atau catatan kaki (footnote). 

Kutipan Langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis dengan teks aslinya (yang dikutip. 
Contoh :
Ratnawati (2006:148) menegaskan bahwa “Hasil pemilu 1999 dan pemilu 2004 secara gamblang menunjukkan bahwa PDI-P leading di Kabupaten Bantul.”

Kutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya tidak sama dengan teks aslinya, melainkan menggunakan bahasa atau kalimat penulis/peneliti sendiri. Contoh :
Sebagaimana terjadi di beberapa negara sedang berkembang, di Indonesia juga ditemukan bahwa bahwa banyak kasus korupsi yang terjadi atas nama pemberantasan korupsi (Kompas, 11 Maret 2008). 

Footnote (Catatan Kaki) merupakan catatan yang menyebutkan sumber dari suatu kutipan. Footnote atau catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Penulisan catatan kaki dapat dilakukan pula dengan menggunakan singkatan ibid,  cit., dan loc. cit. 

– Ibid merupakan singkatan dari ibidem yang artinya dalam halaman yang sama. Ibid digunakan dalam catatan kaki apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dan belum disela oleh sumber lain. 

– Op.cit.merupakan singkatan dari opera citato yang artinya dalam keterangan yang telah disebut. Op.cit digunakan dalam catatan kaki untuk menunjuk kepada sumber yang sudah disebut sebelumnya secara lengkap, tetapi telah disela dengan sumber lain dan halamannya berbeda. 

– Loc.cit. merupakan singkatan dari loco citato yang artinya pada tempat yang sama telah disebut. Loc.cit. digunakan dalam catatan kaki apabila hendak menunjukkan kepada halaman yang sama dari sumber yang sama yang sudah disebut terakhir, tetapi telah disela oleh sumber lain. 

i)     Abstrak dan Daftar Pustaka
Menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.
Daftar Pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. 

Contoh Daftar Pustaka dalam pengambilan data dari internet :
lbarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance).From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008. 

Contoh daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku :
Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo. 

Contoh daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama :
Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education. 

Topik, tujuan, dan tesis makalah ilmiah
      Topik berasal dari kata yunani topoi yang berarti “tempat”. Topik diartikan sebagai “pokok pembicaraan” suatu karangan. 

Ada empat syarat memilih topik, yaitu:
Ø  Menarik minat penulis
Ø  Diketahui dan dikuasai oleh penulis
Ø  Harus cukup sempit dan terbatas. Sebaiknya tidak terlalu baru, teknis, atau controversial (khusus untuk penulis pemula).
Apabila topik bermakna poko karangan, maka tema diartikan sebagai suatu perumusan dari topik yang dijadikan landasan penyusunan karangan. 

Jika selesai memilih topik langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan penulisan. Menurut Keraf (1997), tujuan penulisan ada dua, yaitu:
Ø  Sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis berlandaskan topik yang telah dipilih
Ø  Maksud penulis dalam menguraikan topik bahasan. 

       Langkah berikutnya adalah merumuskan tesis, yakni menggabungkan topik dan tujuan kita. Tesis sebenarnya sama dengan tema. Dalam laras ilmiah, sebagaimana diuraikan dalam Keraf (1997), tesis adalah tema bagi laras ilmiah yang berbentuk satu kalimat dengan topik dan tujuan yang berfungsi sebagai gagasan sentral kalimat tersebut. Kata tema berasal dari bahasa Yunani, tithenai, yang berarti ‘menempatkan’ atau ‘meletakkan’. 

Dalam merumuskan sebuah tesis, harus diperhatikan pula bentuk kalimat tesis itu dengan memperhatikan lima hal berikut ini:
Ø  Harus berupa sebuah kalimat hasil perumusan topik dan tujuan
Ø  Dapat berupa kalimat tunggal atau kalimat majemuk bertingkat
Ø  Tidak boleh berupa kalimat majemuk setara
Ø  Harus bergagasan sentral, dalam hal ini gagasan utama kalimat tesis
Ø  Tidak mengandung kata negasi dan kata relatif, seperti beberapa, hanya, agak.

SUMBER :
Print Out Materi Bahasa Indonesia 1 (Bu Rini Astuti S.I.KOM), mengenai Ragam Bahasa, EYD & Tanda Baca, Pilihan Kata (Diksi), Karangan, Karangan ilmiah, Alenia.
Data pribadi (cover makalah Bank dan Lembaga Keuangan).